Jadilah Seperti


Jadilah yang terkuat dalam kesabaran seperti Sumayyah binti Khayyat yang walaupun disiksa dan di buang ke padang pasir yang sangat panas dan menyengat, serta diletakkan di atas dadanya sebongkah batu yg berat agar dia keluar dari din, tapi dia tidak meratap, dan tetap mengucapkan, Ahad.. Ahad..

Jadilah sekuat Nusaibah binti Ka’ab yang tidak menangis walau tangannya terpotong, demi membela Rasulullah SAW di perang Uhud. Atau setangguh the Black Rider, si penunggang kuda berbaju hitam, Khaulah binti Azur yang membuat Panglima Khalid bin Walid serta seluruh pasukannya tercengang melihat ketangkasannya memacu kuda ke tengah-tengah medan tempur.

Jadilah sekuat Rumaisa binti Marhan atau Ummu sulaim yang tegas menolak lelaki kafir yang ingin menikahinya, walaupun dia sangat kaya.

Jadilah sekuat dan seikhlas siti Hajar yang rela dan tetap kuat saat ditinggal Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam di padang pasir yang tandus dan gersang bersama putranya, Ismail.

Asma binti Abu Bakar, beliau sahabat wanita terkemuka yang masuk Islam sejak dini. Bukan hanya pandai melantunkan syair dan fasih berbahasa tapi beliau juga ikut dalam perang Yarmuk sehingga dijuluki ‘Dzaatin Nithaqain’ atau wanita bersabuk dua.

Lalu ada Asma binti Yazid Al-Anshoriah. Beliau adalah seorang orator bangsa Arab yang terkemuka, berani dan selalu tampil ke depan. Di perang Yarmuk pun kiprah beliau layak diperhitungkan ketika berhasil membunuh sembilan prajurit Romawi di medan pertempuran. Masih ada Gazalah Al-Haruriah, Hindun binti Utbah bin Rabiah, dan Juwairiyah binti Abu Sofyan, yang juga turut berpartisipasi dalam perang Yarmuk baik sebagai penyedia minuman dan tenaga medis maupun terjun langsung dalam kancah perang dan membunuh musuh-musuh Islam.

Khansa binti Amru yang syair-syairnya mampu membuat Rasulullah kagum. Khansa ini pula yang mendorong semangat keempat putranya dalam perang sehingga semuanya mati syahid. Belum lagi kalau kamu tahu yang namanya Khaulah binti Azwar Al-Asadi yang aktifitas kemiliterannya mirip dengan Khalid bin Walid. Ada Laila Al-Gifariah yang dari golongan wanita terpandang tapi rela bersusah-susah ikut Rasulullah ke medan tempur untuk mengobati pejuang yang sakit dan terluka. Bahkan pada waktu perang ‘Jamal’ beliau ikut berangkat ke Basrah berperang di barisan Ali bin Abi Tholib.

Rabayi’ binti Mi’waz, sahabat wanita yang membaiat Rasulullah dan turut serta dalam berbagai pertempuran. Lalu Ummu Haram yang gabung dengan pasukan kaum muslimin dalam penaklukan Ciprus bareng suaminya. Dalam pertempuran ini beliau terjatuh dari kudanya dan menjadi syahidah. Lalu ini neh yang lebih dahsyat lagi, Ummu Imaroh. Prestasi beliau jangan ditanyakan. Baiat Aqobah, Perang Uhud, Peramaian Hudaibiyah, Perang Khaibar dan perang Hunain, semuanya ada partisipasi wanita perkasa ini. Di perang Uhud beliau terluka sebanyak dua belas goresan dan ketika perang Yamamah sebelah tangannya putus. Subhanallaah. (HA)

Tinggalkan komentar