Catatan Abi untukmu Nak!


Salamun’alayk sobat! ^_^”, semoga hari-harimu indah yang dengan amalan sholehah yang telah ditunaikan.

Mau bagi-bagi nasehat yang baik nich dari ust.Felix Siauw. Pasti kenal kan?! Ust yang pernah tampil di YM bareng Ust. Yusuf Mansur. Jika sobat termasuk salah seorang yang suka ngambek, kesel plus jengkel sama ortu khusunya ayah. Karena setiap permintaan tidak dipenuhinya.

Maka sebaikanya setelah membaca note ini sobat coba berpikir kembali. Karena Ayah pasti punya alasan yang menginginkan terbaik untuk anak-anaknya.

Jika kristal-kristal kecil telah membasahi pipi tanpa terasa pertanda sobat masih paham akan tanggung jawab seorang ayah pada anak-anaknya. Jika masih ada yang ngambek sama ayahnya n marah segera minta maaf yach. 😀 Semoga bermanfaat.

01. masih abi ingat rajuk parasmu saat abi tolak apa yang kau pinta | teringat jelas airmatamu yang kau tahan di tepi mata
02. teman-temanmu dimanjakan dengan ribuan permainan | sementara abi malah mengajakmu ke toko buku mencari bacaan
03. engkau pinta tontonan selayaknya anak sekelas | sementara abi hulurkan putih kertas untuk kau tulis dan lukis
04. engkau menatap iri keluarga lain yang tahunan jalan-jalan | sedang abi mengisi waktu liburmu dengan ikut kajian
05. seringkali abi berpikir bagimu terlalu keras dan susah | tidak memberikan kebahagiaan sebagaimana seharusnya ayah
06. namun bayangan kelam sekulerisme benar-benar mengerikan | membuat merinding hanya berpikir bagaimana kelak masa depan
07. tiada niat untuk tak hargai masa kecil yang tak terganti | hanya abi terobsesi akan masa depan yang harus kau tapaki
08. kenyataan bahwa Ali bin Abu Thalib halqah saat 7 tahun | dan Imam Syafi’i yang hafidz 7 tahun
09. masih abi ingat bagaimana pintar engkau karang alasan | saat tiba waktu shalat dan engkau asyik dengan tontonan
10. engkau pinta izin abi menonton kartun barat tak bernilai | sementara abi pinta ummimu bacakan kitab sirah Nabi
11. engkau pinta kepada abi untuk bermain bersama teman-temanmu | bahkan abi memintamu kembali menyelesaikan iqra’ bersama ummimu
12. mungkin -mungkin- ini tindakan dzalim bagimu | namun abi tak bisa pikirkan apalagi bekal selain ilmu
13. dekat sekali kita dengan kebangkitan yang dijanjikan | dan cukuplah harapan itu memberikan kekuatan
14. beginilah kita hidup pada sisa-sisa masa | dimana orangtua anggap maksiat anak hal biasa
15. maafkan nak bila abi terlalu sayang | bila berkesan hendaklah dikenang
16. maafkan nak bila abi terlalu teliti dan peduli | hanya bisa berharap engkau mengerti satu hari nanti
17. abi hanya lelaki yang terlalu bodoh di masa muda | jangan sampai kau berbuat hal yang sama
18. tidak tahu sampai kapan bisa menemani dan mendidikmu | namun dalam doa abi selalu minta waktu lebih untuk bersamamu
19. tidak selamanya tangan ini bisa mengenggam dan menuntunmu | hanya bisa berharap bahwa semuanya selesai sebelum waktu
20. dan jika tiada bisa kita berkumpul kembali | izinkan tulisan ini jadi pengganti nasihat bagimu, perkenankan

Tinggalkan komentar